image

Santri Baru Masuk di Pondok Pesantren Modern Sunanul Muhtadin, Gus Jazil: Kita Cetak Santri yang Paham Ilmu Agama yang Utuh dan Punya Karakter ke-Indonesia-an

Senin, 26 Juli 2021 07:57 WIB


 
Gresik -, Protokol kesehatan dalam masa pandemic Covid-19 benar-benar diterapkan di Pondok Pesantren Modern Sunanul Muhtadin (PPMSM), Sidayu, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Buktinya, saat para santri mulai masuk pesantren pada Minggu, 25 Juli 2021, kehadiran mereka di asrama dibagi dalam tiga gelombang. “Agar tidak terjadi kerumunan”, ujar Wakil Ketua MPR Dr. Jazilul Fawaid SQ. MA; yang sekaligus Penasihat PPMSM; Gresik, 25 Juli 2021.
 
Sebagai Pembina PPMSM, Jazilul Fawaid menegaskan selama menuntut ilmu dan tinggal di asrama, para santri wajib mengikuti prokes. Sebelum santri datang, lokasi pesantren disemprot dengan desinfektan. Selain itu setiap santri maupun para pengantar yang datang diperiksa suhu tubuh, cuci tangan dengan cairan hand sanitizer, serta diharuskan mengenakan masker.
 
Diungkapkan oleh pria asal Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, itu mereka sebenarnya sudah masuk asrama dan melakukan pembelajaran sejak 10 Juli, “namun karena ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa - Bali maka kehadiran mereka tertunda”, tuturnya.
 
Kehadiran para santri di asrama menurut Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) diantar oleh para orangtua. Dirinya menyaksikan para orangtua melepas anak mereka untuk nyantri dan tinggal di pesantren dengan penuh keharuan.
 
Santri-santri itu setelah berada di asrama, mereka mendapatkan berbagai perlengkapan belajar seperti paket buku pelajaran, berbagai kitab kuning, Al Quran, tas, ikat pinggang, dan perlengkapan sekolah lainnya. “Termasuk kelengkapan untuk tinggal di asrama seperti kasur, bantal, dan lemari”, ujar Jazilul Fawaid. Dikatakan, pada hari pertama di pesantren, para santri senang sebab mereka mendapatkan teman baru.
 
Disebut salah satu santri, Gusti Mahendra, ceria di hari pertama meski dirinya harus berpisah dengan orangtuanya selama nyantri. Mahendra santri asal Surabaya itu mengaku senang bisa berada di pesantren. Orangtua Mahendra, Nur Hasanah, ingin anaknya bisa betah tinggal di pesantren dan mengikuti pendidikan serta pembelajaran di sana sampai tewujud cita-citanya.
 
Nur Hasanah berharap anak laki-lakinya bisa menjadi imam, “minimal buat keluarganya”, tuturnya. Hal demikian diharapkan sebab menurutnya tantangan zaman begitu berat sehingga diperlukan pemahaman agama dan karakter yang kuat, “makanya saya ingin Mahendra bisa di pesantren”, ujarnya.
 
Sebelum proses belajar dan nyantri dilakukan, para santri baru mengikuti kegiatan orientasi santri untuk memberikan arahan berbagai program pendidikan dan aturan main yang diberlakukan di pesantren.
 
Dipaparkan, selama menempuh pendidikan dan nyantri di PPMSM, para santri digembleng semaksimal mungkin sehingga kelak menjadi anak-anak yang memiliki karakter kuat, terutama dalam hal keagamaan dan juga pendidikan umum. ”Saya akan didik mereka seperti saya mendidik anak saya sendiri”, ujar pria yang pernah aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia itu.
 
Pria yang akrab dipanggil Gus Jazil itu menyebut, pondok pesantren yang dibina itu merupakan lembaga pendidikan yang mengombinasikan secara utuh antara dasar-dasar agama dengan kemampuan modern. Agar tujuan itu tercapai maka PPMSM menggandeng Universitas Negeri Surabaya (Unesa). “Unesa merupakan pencetak guru yang berkualitas”, ungkapnya. Tak hanya Unesa yang digandeng untuk menciptakan lulusan PPMSM yang berkualitas, BEC Pare Kediri pun dilibatkan. Lembaga ini diharap mampu membuat para santri mahir berbahasa Inggris.
 
Lebih lanjut dikatakan, pola pendidikan di PPMSM akan difokuskan pada pendalaman Al Quran, bahasa internasional khususnya Arab dan Inggris, serta mampu menerapkan hidup dengan lingkungan sosial.
 
Pria yang menjadi Koordinator Nasional Nusantara Mengaji itu yakin PPMSM akan memiliki energi yang kuat untuk melahirkan para lulusan yang memiliki karakter ke-Indonesia-an, kekuatan agama yang utuh, dan cinta tanah air,” tuturnya.


Anggota Terkait :

Dr. H. JAZILUL FAWAID, SQ., M.A.